Sabtu, 04 Mei 2013

Daftar Istilah Bidang Penginderaan Jauh






Istilah
Keterangan
Penginderaan Jauh
Pengumpulan dan pencatatan informasi tanpa kontak langsung pada julat elektromagnetik ultraviolet, tampak, inframerah dan mikro dengan mempergunakan peralatan seperti penyiam (scanner) dan kamera yang ditempatkan pada wahana bergerak seperti pesawat udara atau pesawat angkasa dan menganalisis informasi yang diterima dengan teknik interpretasi foto, citra dan pengolahan citra (Fussel, Rundquist dan Harrington, 1986). Istilah ini juga memiliki pengertian yang sama untuk Remote Sensing (Inggris), Teledetection (Perancis) dan Sensoriamento Remoto (Spanyol)
Satelit (Oxford, Miriam Webster, Britannica)
  • yang selalu mengikuti (minion, sycophant)
  • benda angkasa (alam/buatan) yang mengitari benda angkasa lain yang berukuran lebih besar
  • benda buatan / kendaraan yang dirancang mengitari bumi, bulan atau benda angkasa lain
  • seseorang yang selalu mengikuti, bergantung atau mengekor (khususnya dalam politik kenegaraan)
  • suatu masyarakat perkotaan mandiri yang terpisah dari kota induk.
Orbit (Oxford, Miriam Webster, Britannica)
  • Bidang eliptik yang ditempuh benda angkasa secara reguler
  • Jalur (trajectory) yang ditempuh satelit ketika mengitari bumi
  • Medan/lingkungan kegiatan atau pengaruh
Orbit geostasioner (sinkron bumi)
Orbit suatu benda angkasa yang sedemikian hingga posisi benda tersebut terhadap satu titik di permukaan bumi tetap. Orbit ini mengharuskan kecepatan angular satelit sama dengan kecepatan angular bumi
Orbit sinkron matahari (sunsynchronous)
Orbit suatu banda angkasa yang sedemikian hingga kemunculan satelit di atas suatu lokasi terjadi pada waktu matahari yang sama
Nadir
Titik yang berada tepat tegak lurus satelit di permukaan bumi
Zenit
Titik yang berada tepat tegak lurus satelit
Perangkat pengindera
  • Perangkat yang dipergunakan untuk mengindera permukaan bumi dengan metode tertentu pada spectrum dan resolusi tertentu. Perangkat pengindera dapat berupa pengindera pasif, (hanya menyerap energi yang datang dari alam sekitar, seperti spectrum ultra ungu, tampak, infra merah, termal dan gelombang mikro pasif); serta pengindera aktif (sumber energi dibangkitkan oleh perangkat pengindera yang bersangkutan, seperti RADAR, LASER dan LIDAR). Tipe perangkat pengindera dapat berupa radiometer, sensor magnetic, gravimeter, spectrometer, kamera (fotografis/video/digital), scanner, altimeter, laser distance meter, radar dll.
  • Perangkat yang mengumpulkan energi, mengubahnya menjadi nilai digital dan menyajikannya menjadi bentuk yang sesuai untuk mendapatkan informasi tentang lingkungan sekitar.
Citra
Gambaran kenampakan permukaan bumi hasil penginderaan pada spectrum elektromagnetik tertentu yang ditayangkan pada layar atau disimpan pada media rekam/cetak
Citra Satelit
Citra hasil penginderaan suatu jenis satelit tertentu
Foto
Penginderaan suatu objek melalui lensa kamera dan merekam datanya pada suatu lapisan selulosa peka cahaya
Foto digital
Foto yang tidak mempergunakan lapisan selulosa untuk merekam data tetapi mempergunakan lapisan peka cahaya yang dihubungkan dengan media rekam digital
Foto udara
Foto yang diambil dari wahana pesawat layang atau pesawat terbang
Foto satelit
Foto yang diambil dari wahana ruang angkasa
RADAR
Radio Detection and Ranging. Pertama kali dipergunakan untuk keperluan pendeteksian pesawat terbang, baru kemudian dikembangkan untuk penginderaan jauh. Spektrum yang dipergunakan terdiri dari P (30-100cm), L (15-30cm), S (7.5-15cm), C (3.75-7.5cm), X (2.4-3.75cm), Ku (1.67-2.4cm), K (1.1-1.67cm), dan Ka (0.75-1.1cm). Tidak seperti citra lainnya, citra Radar harus mengalami transformasi terlebih dulu sebelum dapat dianalisis visual
SLAR
Sideways Looking Airborne Radar. Radar yang diusung oleh pesawat terbang dengan antena dipasang menghadap ke samping. Peningkatan kualitas resolusi dilakukan dengan memperpanjang antenna. Sistem ini dinamakan juga Real Aperture Radar
SAR
Synthetic Aperture Radar. Sistem yang berupaya meningkatkan resolusi citra RADAR dengan memasang antenna jamak. Pada aplikasi penginderaan jauh, fungsi antena jamak digantikan dengan pergerakan wahana.
IFSAR
Interferometric Synthetic Aperture Radar. Sistem yang berupaya meningkatan resolusi citra RADAR (SAR) dengan dengan metode interferometri
Polarimetri
Upaya peningkatan kemampuan pengenalan karakteristik objek dengan mengubah polarisasi arah pancaran dan penerimaan sinyal Radar.
LASER
Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan intensitas pancaran cahaya pada spectrum tertentu sehingga mampu mencapai jarak yang jauh dan terarah dengan tepat dengan suatu perangkat.
LIDAR
Light Detection and Ranging. Sistem ini berbasis pengukuran jarak dengan perangkat LASER. Biasanya dimanfaatkan untuk pemetaan kontur topografis dan batimetris (laut dangkal)
Resolusi
  • Ukuran ketelitian data citra satelit
  • Kemampuan menampilkan sejumlah pixel pada layer tayangan
  • Kemampuan semua jenis pengindera (lensa, antenna, tayangan, bukaan rana, dll.) untuk menyajikan citra tertentu dengan tajam. Ukuran dapat dinyatakan dengan baris per mm atau meter. Pada citra RADAR resolusi biasa dinyatakan dalam lebar pancaran efektif dan panjang jangkauan. Pada citra infra merah resolusi biasa dinyatakan dalam IFOV. Resolusi juga dapat dinyatakan dalam perbedaan temperatur atau karakter lain yang mampu diukur secara fisik (Manual of Remote Sensing).
Resolusi spectral
Julat (range) spectrum elektromagnetik yang dipergunakan oleh perangkat pengindera. Secara sederhana, spectrum elektromagnetik yang dimanfaatkan untuk mengindera permukaan bumi terdiri dari spectrum ultra ungu, tampak (ungu=0.440-0.446;biru=.0446-.500; hijau=0.500-0.578; kuning=0.578-0.592; jingga=0.592-0.620; merah=0.620-0.700), infra merah dekat (reflektif), infra merah tengah (inframerah gelombang pendek/reflektif dan emisif), infra merah termal (emisif) dan gelombang mikro, juga LASER dan LIDAR. Pada beberapa kasus, spectrum tersebut masih dibagi lagi menjadi julat yang lebih sempit.
Resolusi spasial
Ukuran objek terkecil yang dapat dibedakan dengan objek lain. Pada citra raster berarti ukuran 1 (satu) pixel data di lapangan. Pada citra optik (fotografik) dapat diartikan ukuran 1 (satu) detik busur medan pandang di lapangan
Resolusi temporal
Ukuran perulangan pengambilan data oleh satelit tersebut pada lokasi yang sama di permukaan bumi
Resolusi radiometrik
Julat (range) representasi/kuantisasi data, biasanya dipergunakan untuk format raster. Julat tersebut dapat berupa 2 bit (0-1), 3 bit (0-3), 4 bit (0-15), 5 bit (0-31), 6 bit (0-63), 7 bit (0-127), 8 bit (0-255), 10 bit (0-1023), 16 bit (0-65535)
Dot pitch
  • Ukuran titik terkecil pada hasil cetakan, biasanya dinyatakan dalam dot per inch (dpi)
  • Ukuran satu pixel pada layar tayang, biasanya dinyatakan dalam mm
Pandangan sinoptik
Kemampuan melihat atau mengukur suatu wilayah dalam waktu dan kondisi yang sama
Band
  • Disebut juga channel atau saluran. Suatu julat spectrum elektromagnetik yang dirancang untuk kepentingan misi tertentu pada sebuah pengindera. Sebuah pengindera sekurang-kurangnya memiliki satu saluran.
  • Sekumpulan data berisi nilai-nilai yang disimpan dalam suatu berkas (file) yang menggambarkan spectrum elektromagnetik tertentu.
  • Sekumpulan data berisikan hasil proses (penisbahan, penambahan, dll.) band-band yang lain.
Layer
Suatu liputan geografis yang berisikan jenis informasi tertentu. Bermacam jenis informasi pada liputan geografis yang sama disebut multi layer. Untuk konteks citra penginderaan jauh digital, layer dan band mengandung pengertian yang sama.
Multispektral
Perangkat pengindera yang terdiri atas kurang dari 10 (sepuluh) spectrum elektromagnetik yang berbeda
Hyperspektral
Perangkat pengindera yang terdiri atas lebih dari 10 (sepuluh) spectrum elektromagnetik yang berbeda
Stasion Bumi
Stasiun yang berfungsi mengendalikan operasi satelit, mengendalikan komunikasi satelit serta menerima/mengirimkan data hasil penginderaan satelit. Sebuah stasiun bumi sekurang-kurangnya terdiri dari system antenna (beserta pengarahnya) dan komputer pengendali.
Wahana
Benda buatan manusia yang berpijak pada perangkat (menara, kran, pohon, tangga, bukit dll.), yang melayang, yang terbang di atas permukaan bumi (wahana dirgantara) atau mengorbit bumi (wahana angkasa) yang dipergunakan sebagai landasan perangkat pengindera. Benda yang melayang biasanya berupa balon udara. Benda yang terbang dapat berupa pesawat terbang atau pesawat layang baik berawak maupun tidak. Benda yang mengorbit dapat berupa satelit, pesawat ruang angkasa maupun stasiun ruang angkasa. Benda yang mengorbit tersebut dirancang untuk penginderaan bumi (sumberdaya alam, cuaca, militer), penginderaan angkasa, komunikasi, penentuan posisi (GPS), dll.
Landsat
Seri satelit sumberdaya alam milik NASA (Amerika Serikat). Sebelumnya bernama Earth Resources Technology Satellite (ERTS). Landsat 1 diluncurkan 23 Juli 1972, diikuti kemudian oleh Landsat 2 (22 Januari 1975), Landsat 3 (5 Maret 1978). Satelit ini mengusung pengindera MSS dan RBV. Pengindera ini berkembang menjadi TM (Landsat 4 dan 5) kemudian ETM+ (Landsat 7)
RBV
Return Beam Vidicon. Kamera RBV terdiri dari:
  • RBV 1 0.46 - 0.59 (biru hijau)
  • RBV 2 0.58 - 0.69 (kuning merah)
  • RBV 3 0.66 - 0.83 (merah infra merah)
MSS
Multi Spectral Scanner. Pengindera MSS terdiri dari:
  • MSS 1 0.5 - 0.6 80m
  • MSS 2 0.6 - 0.7 80m
  • MSS 3 0.7 - 0.8 80m
  • MSS 4 0.8 - 1.1 80m
TM
Thematic Mapper. Pengindera TM terdiri dari:
  • TM 1 0.45 - 0.52 30m (biru)
  • TM 2 0.52 - 0.60 30m (hijau)
  • TM 3 0.63 - 0.69 30m (merah)
  • TM 4 0.76 - 0.90 30m (infra merah dekat)
  • TM 5 1.55 - 1.75 30m (infra merah gelombang pendek/SWIR)
  • TM 6 10.40 – 12.50 120m (infra merah thermal)
  • TM 7 2.08 - 2.35 30m (infra merah tengah)
ETM+
Enhanced Thematic Mapper Plus. Pengindera ETM+ pada dasarnya masih sama dengan pengindera TM. Perbedaannya adalah ETM 6 ditingkatkan resolusinya menjadi 60m dan penambahan satu band pankromatik (0.52 – 0.90) dengan resolusi 15m
SPOT
Satellite Pour l’Observation de la Terre (sebelum diluncurkan huruf P berarti Probatoire, setelah diluncurkan menjadi Pour). Seri satelit milik CNES, Perancis. Satelit ini mengusung pengindera HRV (SPOT 1,2,3,4) kemudian dikembangkan menjadi HRG (SPOT 5). Satelit ini mengorbit pada ketinggian 830km, inklinasi 80, sekitar 101menit/revolusi dan resolusi temporal 26 hari
HRV
Haute Resolution Visible. Pengindera HRV terdiri dari dua kelompok, yaitu P (panchromatic) dan XS (multi spetral). Rinciannya adalah sbb.:
  • P 0.51 - 0.73 10m
  • XS1 0.5 - 0.59 20m (hijau)
  • XS2 0.61- 0.68 20m (merah)
  • XS3 0.79- 0.89 20m (inframerah dekat)
HRG
Haute Resolution Geographique
VGT
Végetation. Pengindera tambahan yang diusung oleh SPOT 4 dengan rincian:
  • B 0 0.430 - 0.470 1160m (biru)
  • B 1 0.610 - 0.680 1160m (merah)
  • B 2 0.790 - 0.890 1160m (inframerah dekat)
  • B 3 1.580 - 1.750 1160m (inframerah gelombang pendek)
Pengindera ini mempergunakan metode penyiaman elektronik (CCD)
IRS
Seri satelit sumberdaya alam berorbit sinkron matahari milik India
ADEOS
Advanced Earth Observing Satellite. Satelit sumberdaya alam milik NASDA, Jepang dengan misi pemantauan lingkungan global, ozon atmosfer dan gas pemicu pemanasan global. Diluncurkan Agustus 1996 dengan orbit sinkron matahari dan periode revolusi 101 menit, mengusung pengindera AVNIR (Advanced Visible and Near Infrared Radiometer), OCTS, NSCAT, TOMS, POLDER, IMG, ILAS dan RIS. ADEOS I diluncurkan tahun 2001 dan mengusung pengindera AMSR, GLI, SeaWinds, POLDER, ILAS-II, PDL, C&DH, IOCS, MDP, DTL, DTL-ANT, DT, CCR, DCS, DCS-ANT, dan ESA
AVNIR
Advanced Visible and Near Infrared Radiometer. Pengindera terdiri dari:
  1. 16m (biru)
  2. 16m (hijau)
  3. 16m (merah)
  4. 16m (inframerah dekat)
  5. 8m (pankromatik)
Pengindera mempergunakan metode penyiaman elektronik (CCD)
OCTS
Ocean Color and Temperature Scanner. Pengindera terdiri dari:
  1. 700m
  2. 700m
  3. 700m
  4. 700m
  5. 700m
  6. 700m
  7. 700m (inframerah dekat)
  8. 700m (inframerah dekat)
  9. 700m (inframerah tengah)
  10. 700m (inframerah tengah)
  11. 700m (inframerah tengah)
Pengindera mempergunakan metode penyiaman mekanik
IMG
Interferometric Monitor for Greenhouse Gases. Pengindera terdiri dari:
  1. 3.3 – 4.3
  2. 4.0 – 5.0
  3. 5.0 – 14.0
ALOS
Advanced Land Observing Satellite. Seri satelit sumberdaya alam milik NASDA, Jepang, diluncurkan awal 2003
ERS
Seri satelit Radar berorbit sinkron matahari milik ESA
JERS
Japan E.. Resources Satellite. Seri satelit Radar berorbit sinkron matahari milik NASDA, Jepang, biasa dipanggil Fuyo-1
Radarsat
Satelit Radar milik Canada
Almaz
Seri satelit Radar milik Russia
GMS
Geostationary Meteorological Satellite. Satelit cuaca berorbit geostasioner milik NASDA, Jepang, biasa dipanggil Himawari. Satelit GMS-5 diluncurkan awal 1995. Misi utama adalah melakukan pengamatan kontinyu terhadap atmosfer dan informasi meteorology permukaan bumi melalui perangkat VISSR. Orbit satelit ini berada di atas bujur 1400E dan mengirimkan data ke bumi setiap 30 menit.
NOAA
National Oceanic and Atmospheric Administration. Satelit berorbit sinkron matahari milik NOAA, Amerika Serikat yang misi utamanya adalah pemantauan cuaca. Satelit NOAA dikembangkan dari seri satelit TIROS (Television and Infrared Observation ). Satelit TIROS kemudian digantikanmenjadi TOS (TIROS Operational System) yang kemudian menjadi seri ESSA (Environmental Science Service Administration). ESSA kemudian dikembangkan menjadi seri ITOS (Improved TIROS Operational System) disusul seri NOAA. Seri satelit NOAA terdiri dari generasi I (TIROS-N/NOAA 1-5), generasi II (Advanced TIROS-N/ATN/NOAA 6-14) dan generasi III (NOAA K, L, M). Pengindera yang diusung satelit ini pada umumnya adalah AVHRR (pengembangan dari VHRR) dan TOVS (TIROS Operational Vertical Sounder). Setiap satelit biasanya juga masih mendapatkan tambahan perangkat pengindera lain sesuai dengan misi.
Foto satelit
Foto yang diambil dari wahana ruang angkasa
AVHRR
Advanced Very High Resolution Radiometer. Pengindera AVHRR terdiri dari:
  1. 0.58 - 0.68 1100m (merah)
  2. 0.725- 1.1 1100m (inframerah dekat)
  3. 3.55 - 3.93 1100m (inframerah tengah)
  4. 10.3 - 11.3 1100m (inframerah termal)
  5. 11.5 - 12.5 1100 m (inframerah termal)
Pengindera AVHRR biasanya dimanfaatkan untuk studi atmosfer, tetapi kemudian juga berkembang untuk studi kelautan, es, juga kebakaran lahan. Format data yang disebarluaskan terdiri dari LAC (Local Area Coverage/ terekam dengan resolusi 1 km-10 bit data), GAC (Global Area Coverage/ terekam dengan resolusi 4 km-10 bit data) , HRPT (High Resolution Picture Transmission/ transmisi data langsung ke stasiun bumi dengan resolusi 1km-10 bit data) dan APT (Automatic Picture Transmission/ transmisi data langsung ke stasiun bumi dengan resolusi 1km – 8 bit data)
TOVS
TIROS Operational Vertical Sounder
NAVSTAR
Navigation Satellite Time and Ranging. Seri satelit GPS milik US Departement of Defense. Satelit ini tersusun dalam konstelasi yang terdiri atas 21 satelit aktif dan 3 cadangan. Konstelasi tersebut sedemikian hingga agihannya pada zenith merata.
Terra
Satelit berorbit sinkron matahari milik NASA
MODIS
Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer
VISSR
Visible and Infrared Spin Scan Radiometer
Ikonos
Satelit sumberdaya alam berorbit sinkron matahari
Quickbird
Satelit sumberdaya alam berorbit sinkron matahari
Pengolahan Citra
Disebut juga image processing. Kegiatan manipulasi citra digital yang terdiri dari penajaman, rektifikasi dan klasifikasi.
Triangulasi
Proses penentuan elemen penting (jarak dan sudut) untuk menentukan jaringan ikatan di permukaan bumi pada kegiatan survei objek untuk menentukan posisi relatif terhadap suatu wilayah
Triangulasi udara
Proses triangulasi yang dilakukan untuk mendapatkan kontrol horizontal dan vertical pada foto udara
Koreksi geometri
Kegiatan ini juga sering dinamakan rektifikasi. Memperbaiki kemencengan, rotasi dan perspektif citra sehingga orientasi, projeksi dan anotasinya sesuai dengan yang ada pada peta. Koreksi geometri terdiri dari koreksi sistematik (karena karakteristik alat) dan non sistematik (Karena perubahan posisi penginderaan). Koreksi sistematik biasanya telah dilakukan oleh penyedia data. Koreksi non sistematik biasanya dilakukan dengan suatu proses koreksi geometri. Proses ini memerlukan ikatan yang disebut titik kontrol medan (ground control point/GCP). GCP tersebut dapat diperoleh dari peta, citra yang telah terkoreksi atau tabel koordinat penjuru. GCP kemudian disusun menjadi matriks transformasi untuk rektifikasi citra.
Ortorektifikasi
Upaya rektifikasi untuk memperbaiki pergeseran relief (relief displacement). Upaya ini memerlukan data DEM (digital elevation model). Ortorektifikasi tidak dibutuhkan pada daerah yang relative datar
Matriks transformasi
Suatu kumpulan koefisien yang dihitung dari GCP dan dipergunakan untuk menyusun persamaan polynomial untuk mengubah koordinat dari satu system kepada system lainnya. Ukuran matriks tergantung ordo transformasi.
Koreksi radiometri
Koreksi variasi data yang tidak disebabkan oleh objek diindera, tetapi oleh malfungsi pengindera atau interferensi atmosfer.
Mosaik
Hasil penggabungan beberapa liputan citra dengan luasan kecil menjadi satu liputan citra dengan luasan lebih besar. Mosaik dapat memberikan gambaran yang lebih menyeluruh tentang lokasi yang diamati.
Penajaman citra
Proses perentangan kontras warna yang ditayangkan pada layer untuk memudahkan diferensiasi objek secara visual. Proses tersebut dapat mempergunakan metode peningkatan kontras, penajaman tepi, penapisan (filtering) dll.
Filter
Alat yang dipergunakan untuk menapis/menyaring sesuatu sehingga diusahakan hanya menyisakan unsure-unsur yang diinginkan. Pada konteks Kimia, filter dapat berupa berupa zat dengan permeabilitas tertentu. Pada kontek Foto udara dapat berupa lapisan tembus cahaya berwarna tertentu untuk menyaring warna-warna tertentu. Pada konteks pengolahan citra dapat berupa suatu komposisi kernel yang jika dioperasikan pada suatu matriks citra akan mampu menonjolkan kenampakan tertentu (sesuai jenis filter/kernel yang dipakai).
Klasifikasi
Proses pengolahan data citra menjadi peta tematik. Proses klasifikasi dapat berupa proses digital maupun proses manual.
Elemen interpretasi
Elemen yang dipergunakan untuk menafsirkan suatu kenampakan pada citra. Elemen tersebut terdiri dari warna/rona, bentuk, ukuran, bayangan, pola, tekstur, struktur, situs dan asosiasi. Ada objek yang dapat ditentukan hanya dengan satu elemen saja, tetapi ada juga yang baru dapat ditentukan setelah mengaji sembilan elemen interpretasi.
Klasifikasi digital
Proses klasifikasi dengan mempergunakan metode kalkulasi algoritmis. Proses klasifikasi digital dapat berupa klasifikasi terselia (supervised/penentuan objek ditentukan penafsir) atau tak terselia (unsupervised/penentuan objek diserahkan kepada komputer)
Klasifikasi multispektral
Proses klasifikasi digital yang dilakukan dengan citra multispektral
GPS
Global Positioning System. Sistem Penentuan Posisi Global, yang terdiri dari ruas angkasa (satelit NAVSTAR), ruas darat (stasiun pengendali bumi) dan ruas pengguna (penerima sinyal).
Media rekam
Media yang dipergunakan sebagai penyimpan data penginderaan jauh. Media rekam dapat berupa media cetak, fotografis (negatif, diapositif dan positif) atau media yang dapat dibaca computer (CCT, Exabyte, Disket, CD-ROM, MO, DVD, dll.)
CCT
Computer Compatible Tape. Pita magnetic yang dipergunakan untuk menyimpan data baik citra satelit maupun data lainnya. CCT untuk keperluan penginderaan jauh, biasanya dipro-duksi dalam format gulungan sepanjang 2400ft (+800m) dengan kepadatan 6250 bpi
Exabyte
Pita magnetic sejenis dengan CCT tetapi disusun dalam format kaset 4mm dan 2mm
Format rekam
Perekaman data penginderaan jauh dalam format computer, secara umum dapat dibagi menjadi BSQ (band sequential), BIL (band interleaved line by line) dan BIP (band interleaved pixel by pixel). Program perangkat lunak pengolah citra biasanya memilih salah satu dari ketiganya kemudian ditambahi informasi lain seperti koordinat, kalibrasi dll.
False color composite
Paduan warna terdiri atas band 4 3 2 (Erdas Field Guide). Contoh pada Satelit Landsat
Pseudo color composite
Paduan warna terdiri atas band 5 4 2 (Erdas Field Guide) atau 5 4 3. Contoh pada Satelit Landsat
True color composite
Paduan warna terdiri atas band 3 2 1 (Erdas Field Guide). Contoh pada Satelit Landsat
IFOV
Instantaneous Field of View. Medan pandang sesaat. Ukuran dari area yang dipandang oleh satu detector tunggal (satu pixel) pada system penyiam (scanning system) yang didapatkan dalam waktu sesaat.
ILWIS
Integrated Land and Water Information System. Perangkat lunak pengolah data berbasis raster dan vector buatan ITC (International Institure for Aerospace Survey and Earth Sciences), Netherland. Sejak tahun pengembangan perangkat lunak ini masuk dalam kelompok PCI
I2S
International Imaging System. Perangkat lunak pengolah data berbasis vector dan raster
IDRISI
Perangkat lunak pengolah data berbasis raster produksi Clark University, USA
PCI Geomatics
Semula hanya bernama PCI, perangkat lunak pengolah data berbasis raster produksi PCI, Canada
Erdas Imagine
Perangkat lunak pengolah data raster dan vector buatan Erdas, USA
TNT Mips
Perangkat lunak pengolah data berbasis raster
MicroBrian
Perangkat lunak pengolah data berbasis raster
ER Mapper
Perangkat lunak pengolah data berbasis raster buatan Earth Resources Mapping, Australia
ENVI
The Environment for Visualizing Images, perangkat lunak pengolah data raster buatan Research System Inc.
Indeks vegetasi
Proses perhitungan matematis dengan penisbahan (rasio) saluran satu dengan yang lain dengan maksud menonjolkan karakteristik vegetasi pada lokasi tersebut. Indeks yang paling banyak dikenal adalah NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) dengan formulasi NDVI= (infra merah – merah) / (infra merah + merah). Indeks lain seperti Indeks Kehijauan (GI), Indeks Kecerahan (BI), Indeks Kebasahan (WI), Indeks Luas Daun (LAI) dll.
NASA
National Aeronautics and Space Administration. Lembaga Penerbangan dan Ruang Angkasa Amerika Serikat
NASDA
Lembaga Ruang Angkasa Jepang
CNSA
Canadian Lembaga Ruang Angkasa Canada
DLR
Deutsche Luchtvaart für Raumfahrt. Lembaga Ruang Angkasa Jerman
LAPAN
Lembaga Penerbangan dan Ruang Angkasa Nasional, Indonesia
CNES
Centre Nationale d’Etude Spatiales. Lembaga Kajian Angkasa Perancis
ISRO
Indian Space Research Organization. Lembaga Kajian Ruang Angkasa India
Daftar Pustaka:
  • Digital Image-Based Mapping Systems, International Imaging System
  • Encyclopedia Britannica ed 2001
  • ERDAS Imagine Field Guide
  • Fussel, J., D. Rundquist, J.A. Harrington, Jr., 1986, On Defining Remote Sensing, Photog. Eng & Remote Sensing, vol 52, pp 1507-1511
  • Howard, J.A., 1991, Remote Sensing of Forest Resources, Chapman & Hall
  • The Integrated Land and Watershed Information System (ILWIS), ITC
  • LIDAR Technology, Terra Point
  • Manual of Remote Sensing, 2nd ed
  • Miriam-Webster Dictionary
  • Oxford Dictionary
  • Remote Sensing, no.31, May 2000
  • SPOT Image, The Catalogue of SPOT products and services, SPOT Image
  • THEMAP Measuring and Mapping the Environment, EnerQuest System LLC
  • Tutorial of Training on The Potential and Use of Low to Moderate Resolution Remote Sensing, GIS Application Center, AIT

KARAKTERISTIK CITRA DARI RESOLUSI TINGGI DAN RENDAH




A.           Citra Resolusi Tinggi
Manfaat utama citra satelit resolusi tinggi, sebagai berikut :
1.      Konprehensif, gambar/citra permukaan dengan ketajaman tinggi daat memberi gambaran keruangan yang menyeluruh dalam area yang luas.
2.      Diperoleh dalam waktu relatif singkat.
3.      Efisiensi, karena tidak perlukan perijinan khusus, standar harga yang yang rasional dan berlaku internasional, dan pengolahan yang tidak banyak membutuhkn waktu.
Citra bersolusi tinggi adalah citra-citra satelit yang memiliki resolusi spasial 0,4 – 4 m. Sebagai contoh, citra-citra dari satelit GeoEye-1, WorldView-2, WorldView-1, QuickBird, IKONOS, FORMOSAT-2, and SPOT-5 adalah citra bersolusi tinggi

              I.              Satelit IKONOS

Satelit Ikonos adalah satelit resolusi sangat tinggi yang dioperasikan oleh GeoEye. Kemampuan liputan dari satelit Ikonos adalah mencitrakan obyek di permukaanbumi dengan resolusi spasial untuk multispektral adalah 3,2 meter dan inframerah dekat (0,82mm) pankromatik. Data Citra Satelit Ikonos dapat digunakan untuk berbagai tujuan pemanfaatan, antara lain untuk pemetaan sumber daya alam daerah pedalaman dan perkotaan, analisis bencana alam, kehutanan, pertanian,pertambangan, teknik konstruksi, pemetaan perpajakan, dan deteksi perubahan. Berikut ini karakteristik satelit IKONOS :

a)         Tanggal peluncuran 24 September 1999 di Vandenberg Air Force Base, California, USA.
b)        Masa operasi 7  tahun lebih.
c)         Orbid 7,5 km/detik
d)        Kecepatan diatas bumi 6,8 km/detik
e)         Kecepatan mengelilingi bumi 14,7 kali tiap 24 jam
f)         Ketinngian 681 kilometer (Low Earth Orbit)
g)        Resolusi 26o Off-Nadir 1,0 meter (panchromatic) ; 4,0 meter (multispektral)
h)        Waktu lintas ulang 3 hari pada 40o latitude
i)          Sauran citra Panchromatic, biru, merah, hijau dan IR2

Kelebihan: IKONOS menyediakan data citra yang akurat, dimana menjadi standar untuk produk-produk data satelit komersoal yang beresolusi tinggi. IKONOS memproduksi citra 1-meter hitam dan putih (pankromatik) dan citra 4-meter multispektral (red, blue, green dan near-infrared) yang dapat dikombinasikan dengan berbagai cara untuk mengakomodasikan secara luas aplikasi citra beresolusi tinggi (Space Imaging, 2004) Data IKONOS dapat digunakan untuk pemetaan topografi dari skala kecil hingga menengah, tidak hanya menghasilkan peta baru, tetapi juga memperbaharui peta topografi yang sudah ada. Penggunaan potensial lain IKONOS adalah .precision agriculture.; hal ini digambarkan pada pengaturan band multispektra, dimana mencakup band infra merah dekat (near-infrared). Pembaharuan dari situasi lapangan dapat membantu petani untuk mengoptimalkan penggunaan pupuk dan herbisida.

           II.              Citra satelit GeoEye-1
Citra GeoEye-1 adalah citra resolusi tinggi yang dimiliki oleh perusahaan GeoEye yang diluncurkan oleh Vandenburg Air Force California pada tanggal 6 September 2008. Citra satelit ini menawarkan citra permukaan bumi dengan ketelitian uar biasa dan akurasi yang tinggi dibanding dengan citra satelit resolusi tinggi lainnya.
GeoEye-1 secara stimulan melakukan perekaman saluran pankromtik dengan resolusi spasial 0,41 meter dan saluran multispektral dengan resolusi spasial 1,65 meter. Akan tetapi berdasarkan kebijakan pemerintah AS resolusi spasial yang diperkenankan untuk kepentingan komersial adalah resolusi 0,5 meter dan 2 meter
          

Imaging Mode
Panchromatic
Multispectral
Spatial Resolution
0.41 meter
1.65 meter
Spectral Range
450-900 nm
450-520 nm (blue)
520-600 nm (green)
625-695 nm (red)
760-900 nm (near IR)
Swath Width
15.2 km
Off-Nadir Imaging
Up to 60 degrees
Dynamic Range
11 bit per pixel
Mission Life
Expectation > 10 years
Revisit Time
Less than 3 day
Orbital Altitude
681 km
Nodal Crossing
10:30 am

Daftar Harga Citra GeoEye-1
Resolusi spasial 50 cm dan 2 m  - Harga per kilometer persegi.
Product Type
Image Library (Archive)
Select Tasking (New)
50cm Panchromatic atau 2m Multispectral (4-Band) atau
50cm 3-band Pan-Sharpened
$14
$25
50cm 4-band Pan-Sharpened atau
Bundle (50cm Pan + 4-Band 2m MS)
$14
$25


        III.              Citra Satelit QuickBird
QuickBird merupakan citra satelit dengan resolusi yang tinggi, yang dimiliki perusahaan penyedia citra satelit dari Amerika Serikat yaitu Digital Globe. Quickbird ini menggunakan Ball Aerospace’s Global Imaging System 2000 (BGIS 2000), dan merupakan pengumpul citra satelit resolusi tinggi untuk tujuan komersial urutan ke -4 setelah WorldView-1. . Citra satelit ini merupakan sumber yang sangat baik dalam pemanfaatannya untuk studi lingkungan dan analisis perubahan penggunaan lahan, pertanian, dan kehutanan. Dalam bidang perindustrian, citra satelit ini dapat dimanfaatkan untuk eksplorasi dan produksi minyak/gas, teknik konstruksi, dan studi lingkungan.
Spesifikasi Citra QuickBird
Imaging Mode
Panchromatic
Multispectral
Spatial Resolution
0.61 meter
2.4 meter
Spectral Range
445-900 nm
450-520 nm (blue)
520-600 nm (green)
630-690 nm (red)
760–900 nm (near IR)
Swath Width
16.4 km at nadir
Off-Nadir Imaging
0-30 degrees off-nadir
Higher angles selectively available
Dynamic Range
11-bits per pixel
Mission Life
8+ years
Revisit Time
Approximately 3.5 days (depends on Latitude)
Orbital Altitude
450 km
Nodal Crossing
10:30 am

Daftar Harga Citra QuickBird
Resolusi spasial 60 cm dan 2,4 m  - Harga per kilometer persegi.
Product Type
Image Library (Archive)
Select Tasking (New)
60cm Panchromatic atau 2,4m Multispectral (4-Band) atau
60cm 3-band Pan-Sharpened
$14
$20
60cm 4-band Pan-Sharpened atau
Bundle (60cm Pan + 4-Band 2,4m MS)
$17
$23
Karaktreristik Satelit QuickBird
1)        Tanggal Peluncuran 24 September 1999 at Vandenberg Air Force Base, California,USA
2)        Pesawat Peluncur Boeing Delta II
3)        Masa Operasi 7 tahun lebih
4)        Orbit 97.2°, sun synchronous
5)        Kecepatan pada Orbit 7.1 Km/detik (25,560 Km/jam)
6)        Kecepatan diatas bumi 6.8 km/detik
7)        Akurasi 23 meter horizontal (CE90%)
8)        Ketinggian 450 kilometer
9)        Resolusi Pankromatik : 61 cm (nadir) to 72 cm (25° off-nadir) Multi Spektral: 2.44 m (nadir) to 2.88 m (25° off-nadir))
10)    Cakupan Citra 16.5 Km x 16.5 Km at nadir
11)    Waktu Melintas Ekuator 10:30 AM (descending node) solar time
12)    12 Waktu Lintas Ulang 1-3.5 days, tergantung latitude (30° off-nadir)
13)    13 Saluran Citra Pan : 450-900 nm
Blue  : 450-520 nm
Green            : 520-600 nm 
Red   : 630-690 nm
Near IR         : 760-900 nm
a)      Kekurangan : Satelit quickbird jangkauan liputan satelit resolusi tinggi, (kurang dari 20 km) karena beresolusi tinggi dan posisi orbitatnya rendah, 400-600 km di atas Bumi.
b)      Kelebihan : Resolusi 60 cm bila dipadukan dengan saluran multispektralnya akan menghasilkan pan- sharped image yang mampu menonjolkan variasi obyek hingga marka jalan dan tembok penjara. Citra ini mudah diintrepretasi secara visual.
        IV.              Satelit WorldView-2
Digitalglobe'S meluncurkan Satelit Worldview-2 pada 8Oktober 2009, satelit ini mampu menghasilkan citra panchromatic ( B&W) mono dan data citra satelit stereo sampai 0,5m. WorldView-2 bisa bertindak seperti suatu kuas cat, melakuakan pengumpulan data area multispectral yang cukup besar. Worldview-2 sendiri bisa mencakup area hampir 1 juta km2 setiap hari, menggandakan kapasitas koleksi [itu] [dari;ttg] peta bintang [kita/kami] untuk hampir 2 juta km2 per hari dan mampu mengunjungi kembali tempat manapun di atas bumi dalam 1,1 hari.

  Karaktreristik Satelit WorldView-2
1)        Tanggal peluncuran 8 Oktober 2009, Vandenberg Air Force Base
2)        Pesawat peluncur Delta 7920 (9 strap-ons)
3)        Tinggi orbit 770 kilometers
4)        Tipe orbit Sun synchronous, 10:30 am (LT) descending Node
5)        Perode orbit 100 minutes; 7.25 year mission life
6)        Dimensi satelit 4.3 meters x 2.5 meters , 7.1 meters
7)        Sensor Bands Panchromatic
8)        Multispectral
9)        8 Dynamic Range 11-bits per pixel
10)    TimeDelayIntegration(TDI) Panchromatic - 6 selectable levels from 8 to 64
Multispectral - 7 selectable levels from 3 to 24
11)    Cakupan citra 16.4 kilometers at nadir
12)    Attitude Determination and Control 3-axis stabilized
13)    Actuators Control Moment Gyros (CMGs)
14)    Sensors Star trackers, solid state IRU
15)    GPS Position Accuracy & Knowledge < 500 meters at image start and stop
16)    Agility Acceleration 1.5 deg/s/s
Rate: 3.5 deg/s
Time to slew 300 kilometers: 9 seconds
B.            Citra Resolusi Menengah
Citra bersolusi menengah (sedang) adalah citra-citra satelit yang memiliki resolusi spasial 4 – 30 m. Citra-citra dari satelit ASTER, LANDSAT 7 dan CBERS-2 dikelompokkan pada citra bersolusi menengah.
a.         Satelit ASTER
Satelit ASTER merupakan satelit berresolusi tinggi. ASTER dibangun oleh konsorsium pemerintah Jepang dengan berbagai kelompok peneliti. ASTER melakukan monitoring tutupan awan, es, temperatur lahan, penggunaan lahan, bencana alam, es lautan, tutupan salju dan pola vegetasi. Citra ini memiliki resolusi spasial 15 hingga 90 meter. Citra multispektral memiliki 14 saluran, yang memudahkan analisis obyek dengan panjang gelombang yang tidak terlihat oleh mata manusia seperti near IR, short wave IR, dan Thermal IR.Penyedia resmi citra ASTER adalah Sattelite Imaging Corporation (SIC) melalui USGS.

Karaktreristik Satelit ASTER
1)        Tanggal Peluncuran 18 December 1999 at Vandenberg Air Force Base, California, USA
2)        Orbit 705 km altitude, sun synchronous
3)        Inklinasi Orbit 98.3 degrees from the equator
4)        Periode Orbit 98.88 minutes
5)        Ketinggian 681 kilometer
6)        Resolusi pada Nadir 15 to 90 meters
7)        Waktu Melintas Ekuator 10:30 AM solar time
8)        Waktu Lintas Ulang 16 days

b.        Satelit Landsat-7 ETM+
Program Landsat dimulai dengan diluncurkannya satelit Landsat-1. Landsat-1 merupakan satelit pengamatan bumi (EOS/Earth Observation Sattelite) yang pertama, diluncurkan pada tahun 1972. Satelit ini terkenal dengan kemampuannya merekam permukaan bumi dari angkasa. Generasi penerus satelit Landsat-1 yaitu Landsat-2, 3, 4, 5, dan 7. Pada saat ini Landsat-7 sebagai satelit pokok yang dioperasikan.
Landsat-7 diluncurkan pada 15 April 1999. Landsat-7 ini dilengkapi dengan Enhanced Thematic Mapper Plus (ETM+), yang merupakan kelanjutan dari program Thematic Mapper (TM) yang diusung sejak Landsat-5. Saluran pada satelit ini pada dasarnya adalah sama dengan 7 saluran pada TM, namun diperluas dengan saluran 8 yaitu Pankromatik. Saluran 8 ini merupakan saluran berresolusi tinggi yaitu seluas 15 meter.


Karaktreristik Satelit Landsat-7 ETM+
1)        Tanggal Peluncuran 15 April 1999 at Vandenberg Air Force Base, California, USA
2)        Orbit 705 +/- 5 km (at the equator) sun-synchronous
3)        Inklinasi Orbit 98.2 +/- 0.15
4)        Periode Orbit 98.9 minutes
5)        Ketinggian 681 kilometer
6)        Resolusi pada Nadir 30x30 meter (TM), 120 m x 120 m pixel (far-infrared band/band 7)
7)        Cakupan Citra 185 km (115 miles)
8)        Waktu Melintas Ekuator 10:30 AM solar time
9)        Waktu Lintas Ulang 16 days (233 orbits)
10)    Saluran Citra Panchromatic, blue, green, red, near IR, middle IR, far IR,Thermal IR

c.         CBERS-2
CBERS-2 identik dengan CBERS-1 Program lahir dari hubungan antara Brasil dan China dalam ruang segmen teknis ilmiah . CBERS-1 berhasil diluncurkan pada tanggal 21 Oktober 2003 dari Pusat Peluncuran Satelit Taiyuan di Cina. Waktu peluncuran adalah 11:16 (Beijing waktu setempat), yang sesuai dengan 1:16 (Brasilia waktu setempat). Citra satelit dari CBERS-2 digunakan dalam bidang-bidang penting, seperti penggundulan hutan dan pengendalian kebakaran di Daerah Amazon, pemantauan sumber daya air, pertumbuhan kota, pekerjaan tanah, pendidikan dan beberapa aplikasi lainnya. Salah satu aplikasi penting adalah pemantauan cekungan hidrologi oleh ANA dan jaringan platform yang SIVAM, yang menyediakan sungai Brasil dan data hujan.

Satelit CBERS terdiri dari dua modul. Modul payload sistem optik (CCD - Resolusi Tinggi CCD Kamera, IRMSS - Infra-Red Multispektral Scanner e WFI - Wide Field Imager) dan sistem elektronik yang digunakan untuk observasi Bumi dan pengumpulan data dengan kemampuan resolusi mulai dari 20 meter sampai 260 meter. Modul layanan menggabungkan peralatan yang menjamin pasokan listrik, kontrol, telekomunikasi dan semua fungsi lainnya yang diperlukan untuk operasi satelit.
Spesifikasi Satelit CBERS-2
1)        Resolusi 20m - 260M
2)        Peluncuran Tanggal 21 Oktober 2001
3)        Lokasi Peluncuran Taiyuan Satellite Launch Center di Cina
4)        Jumlah massa 1450kg
5)        Pembangkitan Listrik 1100W
6)        Sun-Synchronous Orbit 778km, 14 putaran per hari
7)        Equator Crossing Waktu 10:30 AM
8)        Lifetime Orbit 2 tahun
CBERS-2 Spesifikasi Optik
Sensor CBERS-2 satelit dirancang untuk cakupan global dan terukur yang meliputi kamera yang membuat pengamatan optik dan untuk mengumpulkan data tentang lingkungan.
Karakteristik unik CBERS-2 adalah muatan multi-sensor dengan kemampuan resolusi spasial dan spektral yang berbeda dan frekuensi dari setiap kamera yang memungkinkan untuk berbagai aplikasi pemetaan.
1.        Citra Bersolusi Rendah
Citra bersolusi rendah adalah citra-citra satelit yang memiliki resolusi spasial 30 m hingga > 1000 m. Sedangkan citra-citra dari satelit NOAA AVHRR, Terra MODIS dan Aqua MODIS dikelompokkan ke citra bersolusi rendah.
a.         CITRA NOAA-AVHRR
Satelit NOAA (National Ocean and Atmospheric Administration) adalah satelit cuaca yang dioperasikan oleh National Ocean and Atmospheric Administration (NOAA) Amerika. Menurut orbit satelit sateit NOAA bisa dibagi menjadi dua macam yaitu orbit geostasioner dan orbit polar. Satelit NOAA dengan orbit geostasioner adalah satelit yang memonitor belahan bumi bagian barat pada ketinggian 22.240 mil di atas permukaan bumi, sedangkan satelit NOAA dengan orbit polar adalah satelit yang memonitor bumi pada ketinggian 540 mil di atas permukaan bumi (NOAA 2008).
Satelit NOAA termasuk kedalam satelit sistem pasif dimana sumber tenaga utama untuk mengirim gelombang elektromagnetik berasal dari matahari. Pada umumnya satelit NOAA merekam suatu wilayah sebanyak 2 kali waktu siang dan 2 kali pada malam hari. Saat ini di atmosfer Indonesia melintas setiap hari lima seri NOAA yaitu NOAA 12, NOAA 14, NOAA 15, NOAA 16, NOAA 17. Stasiun bumi NOAA yang berada di Indonesia terletak di LAPAN, Kantor BRKP, Bitung, dan SEACORM. Aplikasi dari satelit NOAA adalah pemetaan distribusi hujan salju, pemantauan terhadap banjir, pemetaan vegetasi, analisa kelembaban tanah secara regional, pemetaan distribusi bahan bakar yang menyebabkan kebakaran liar (wildfire fuel mapping), pendeteksian kebakaran, pemantauan badai gurun dan macam-macam aplikasi yang berkenaan dengan gejala geografis, misalnya gunung api meletus.
AVHRR (Advanced Very High Resolution Radiometer) adalah sensor radiasi yang bisa digunakan untuk menentukan tutupan awan dan suhu permukaan. Sensor ini berupa radiometer yang menggunakan 6 detector yang merekam rediasi pada panjang gelombang yang berbeda-beda. Data AVHRR terutama digunakan untuk peramalan cuaca harian dan dapat diterapkan secara luas pada banyak lahan dan perairan. Data AVHRR data digunakan untuk membuat Peta Suhu Permukaan Laut (Sea Surface Temperature maps/SST Maps), dimana dapat digunakan untuk prediksi daerah tangkapan ikan.


Karakteristik Satelit NOAA-AVHRR
Dimensi
Tinggi : 165 in (4,19m)
Diameter : 74 in (1,88m)
Solar array area : 180,6 ft² (16,8 m²)
Berat
4920 lbs (2231,7 kg)
Daya (Hidup atau Mati)
879,9 W
Di Desain Sampai
> 2 years
Orbit
Ketinggian: 870 km
Kemiringan: 98,856˚
Waktu Matahari Lokal : 13:40
Berat Peralatan
982,5 lbs (445,6 kg)
Daya Peralatan
450 W
Rata-rata Waktu Matahari ketika Melewati Ekuator
Sekitar 14:00
Rata-rata Ketinggian
870 km

Karakteristik Panjang Gelombang Satelit
Karakteristik Panjang Gelombang Satelit Noaa-Avhrr
Saluran
Resolusi
Panjang Gelombang (µm)
Penggunaan
1
1.09 km
0.58-0.68
Pemetaan awal dan permukaan siang hari
2
1.09 km
0.725-1.00
Batas daratan dan perairan
3A
1.09 km
1.58-1.64
Deteksi salju dan es
3B
1.09 km
3.55-3.93
Pemetaan malam hari dan suhu permukaan laut
4
1.09 km
10.30-11.30
Pemetaan malam hari dan suhu permukaan laut
5
1.09 km
11.50-12.50
Suhu permukaan laut

b.        Terra MODIS dan Aqua MODIS
Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS), adalah 36-band Spectroradiometer mengukur radiasi tampak dan inframerah dan memperoleh data yang digunakan untuk memperoleh produk mulai dari vegetasi, tutupan permukaan tanah, dan laut klorofil fluoresensi ke awan dan sifat aerosol, kejadian kebakaran , salju penutup di tanah, dan lapisan es laut di lautan. Pertama MODIS instrumen diluncurkan pada papan satelit Terra pada bulan Desember 1999, dan yang kedua diluncurkan pada Aqua pada Mei 2002.
Karakteristik Instrumen
1)        Terpilih untuk penerbangan pada Terra (diluncurkan Desember 1999) dan Aqua.
2)        Resolusi menengah, multi-spektral, cross-track scanning radiometer.
3)        Mengukur sifat fisik atmosfer, dan sifat biologis dan fisik dari lautan dan tanah.
4)        36 spektral band-21 dalam 0,4-3,0 m, 15 m dalam waktu 3-14,5.
5)        Cakupan global terus menerus setiap 1 sampai 2 hari.
6)        Rasio signal-to-noise 900-1300 untuk 1 km band warna laut pada 70 ° sudut zenith matahari.
7)        NEDT yang biasanya <0,05 K pada 300K.
8)        Akurasi radiasi mutlak dari 5% untuk <3 um dan 1% untuk> 3 m.
9)        Refleksi siang hari dan hari / malam emisi spektral pencitraan.

Fakta instrumen
Heritage

Advanded Very High Resolution Radiometer (AVHRR), High Resolution Infrared Radiation Sounder (HIRS), Landsat Thematic Mapper (TM), and Nimbus-7 Coastal Zone Color Scanner (CZCS)
Description: shim
Responsible Center

NASA Goddard Space Flight Center
Description: shim
Polarization Sensitivity

2% from 0.43 µm to 2.2 µm and ±45° scan
Description: shim
Swath

2300 km at 110° (±55°) from 705 km altitude
Description: shim
Mass

229 kg
Description: shim
Duty Cycle

100%
Description: shim
Power

162.5 W (average), 225 W (peak)
Description: shim
Data Rate

6.2 Mbps (average), 10.5 Mbps (day), 3.2 Mbps (night)
Description: shim
Thermal Control By

Radiator
Description: shim
Thermal Operating Range

268°K ±5°K
Description: shim
Instrument Instantaneous FOV

250 m (2 bands), 500 m (5 bands), 1000 m (29 bands)
Description: shim
Geolocation (100m, 2σ)

Description: shim
Control

3600 arcsec
Description: shim
Knowledge

141 arcsec
Description: shim
Stability

28 arcsec/sec
Description: shim
Jitter

1031 arcsec/sec (yaw and roll), 47 arcsec/sec (pitch)
Description: shim
Physical size

1.044 x 1.184 x 1.638 m