1.1.Ruang
Lingkup Geodesi Satelit
Berdasarkan definisi klasik dari Helmert
(1880), Geodesi adalah ilmu tentang pengukuran dan pemetaan permukaan bumi.
Menurut Toge (1980), definisi ini mencakup permukaan dasar laut. Geodesi
satelit meliputi teknik-teknik pengamatan dan perhitungan yang digunakan untuk
memecahkan masalah geodesi dengan pengukuran yang teliti ke, dari, dan antara
satelit buatan yang umumnya dekat dengan bumi. Secara umum permasalahan
mendasar yang ingin diselesaikan oleh disiplin Geodesi Satelit adalah :
1.
Penentuan
posisi 3D yang teliti secara global, regional maupun lokal
2.
Penentuan
medan gaya bumi dan fungsi-fungsi linearnya (seperti geoid yang teliti) dalam
skala global, regionalmaupun loka
3.
Pengukuran
dan pemodelan dari fenomena geodinamika, seperti pergerakan kutub, rotasi bumi,
dan deformasi kerak bumi.
Sejak peluncuran
satelit buatan yang pertama ke luar angkasa, yaitu satelit SPUTNIK-1 pada 4
Oktober 1957, geodesi satelit telah berkembang menjadi suatu sub disiplin ilmu
Geodesi yang mandiri dan kuat.Geodesi satelit dapat didefinisikan sebagai sub
bidang ilmu geodesi yang menggunakan bantuan satelit untuk menyelesaikan
masalah geodesi. Pendekatan dalam menggunakan satelit dikenal kategorisasi
geodesi satelit geometrik dan geodesi satelit dinamik. Pada pendekatan geodesi
satelit geometrik, dianggap sebagai target, titik kontrol, atau wahana pengukur
dan pada pendekatan geodesi satelit dinamik, satelit dianggap sebagai sensor
atau prober dari medan gaya berat.
1.2.Klasifikasi
dan Konsep Dasar Geodesi Satelit
Pentingnya satelit buatan di geodesi
yaitu:
1.
Satelit
dapat digunakan sebagai target orbit tinggi, yang terlihat lebih besar jarak.
Setelah konsep
klasik jaringan trigonometri Bumi terikat, satelit dapat dianggap sebagai
“fixed” titik kontrol dalam skala besar maupun global 3 dimensi jaringan.
2.
Satelit
dapat dianggap sensor di bidang gravitasi Bumi.
Sebuah
klasifikasi lebih lanjut dari teknik observasi mengacu pada hubungan antara
observasi dan target, dibedakan dalam beberapa kelompok yaitu :
a.
Sistem
Bumi ke angkasa, seperti SLR, LLR dan satelit navigasi
b.
Sistem
angkasa ke bumi, seperti satelit altimetri, sapceborne laser, VLBI.
c.
Sistem
angkasa ke angkasa, seperti SST.
1.3.Sejarah
Perkembangan Geodesi Satelit
Perkembangan
bidang geodesi satelit mulai peluncuran satelit pertama yaitu Spuntnik-1, pada
tanggal 4 Oktober 1957. Geometri di dalam pendekatan geodesi satelit juga
memiliki beberapa pelopor dalam metode lunar mengalami perkembangan yag
komprehensif sejak awal abad lalu. Geometri pendekatan dalam geodesi satelit
juga memiliki beberapa pelopor dalam sistem lunar. Sistem ini telah mengalami
perkembangan yang komprehensif sejak awal koordinat geosentris yang diketahui
dari teori orbital. Dalam rangka Ulang tahun Geofisika Internasional 1957-1958
hasil pertama dari program global diperoleh dengan Tingkat Bulan Dual Camera,
dikembangan oleh Markovitz. Metode ini diberlakukan secara komprehensif pada
tahun 1960 oleh Berroth, Hofmann. Mereka juga membentuk bagian besar dari buku
klasik Mueller “Pengantar Geodesi Satelit”. Perkembangan dapat dikategorikan
dalam periode-periode berikut ini :
1.
Periode
1958-1970 : periode ini dapat dianggap sebagai periode pembangunan
metode-metode dasar untuk pengamatan satelit., dan untuk perhitungan dan
analisa orbit satelit. Periode ini adalah pembangunan dan pemanfaatan metode
fotografi satelit, penentuan koefisien harmonik utama dari geopotensial, serta
publikasi dari model-model bumi pertama yaitu SAO-SE.
2.
Periode
1970-1980 : periode ini adalah pelaksanaan dari proyek-proyek ilmiah geodesi.
Pada periode ini teknik-teknik pengamatan baru dikembangakan, satelit
altimetri. Sistem Transit digunakan untuk posisi geodetik Doppler. Geoid global
yang dimurnikan dan penentuan koordinat dilakukan, dan menyebabkan model Bumi
yang ditingkatkan (misalnya GEM 10, GRIM) utuk peningkatan akurasi.
3.
Periode
1980-1990 : periode ini masa dari aplikasi teknik-teknik satelit dalam bidang
geodesi, geodinamika dan surveying. Proses ini dimulai denga hasil pertama yng
diperoleh dengan GPS dan mengakibatkan perspektif baru dalam survey dan
pemetaan dan akurasi semakin meningkat.
4.
Periode
1990-2000 : tahap pelayanan permanen inernasional dan nasional. Secara khusus 2
layanan tersebut telah berevolusi. Rotasi Bumi Internasional IERS Service,
dimulai pada tahun 1987 dan secara ekslusif didasarka pada teknik ruang,
memberikan parameter orientasi bumi sangat akurat dengan resolusi tinggi.
5.
Periode
2000-seterusnya : setelah lebih dari 40 tahun geodesi satelit berkembang pada
ruang teknik geodesi terus. Memiliki aplikasi perbaikan yang signifikan dalam
akurasi serta dalam ilmu pengetahuan dan praktek.
1.4.Aplikasi
Geodesi Satelit
Aplikasi sistem
satelit geodesi ditentukan oleh akurasi yang dicapai, upaya yang diperlukan dan
biaya peralatan dan perhitungan dan akhirnya pada saat observasi ada kemudahan
dalam peralatan. Berikut ini diberikan contoh beberapa aplikasi geodesi satelit
dalam beberapa bidang aplikasi :
1.
Aplikasi
dalam bidang geodesi global
a. Bentuk umum bumi
dan medan gravitasi
b. Dimensi
rata-rata bumi ellipsoid
c. Pembentukan
kerangka acuan terestrial global
2.
Aplikasi
untuk keperluan Kontrol Geodetik:
a. Pengadaan
kerangka dasar titik-titik kontrol (nasional)
b. Pembangunan
jaringan titik kontrol 3D yang homogen
c. Densifikasi dan
ekstensifikasi dari jaringan titik kontrol
3.
Aplikasi
dalam bidang navigasi dan geodesi Kelautan :
a. Navigasi dan
penjejakan baik untuk wahana darat, laut, udara maupun angkasa.
b. Penentuan posisi
utnuk keperluan survey pemetaan laut.
1.5.Obyektif
dan Struktur Buku
Geodesi satelit termasuk dasar dan
ilmu terapan. Dasar dari geodesi dibahas di bab2, untuk membantu pembaca
mengetahui geodesi satelit. Selain itu beberapa informasi yang mengenai dasar
fundamental dan propagansi sinyal. Gerak satelit dekat Bumi, termasuk gangguan
utama dan sistem dasar penentuan orbit, dibahas pada bab 3, untuk mengetahui
teknik observasi modern dan aplikasi. Metode pengamatan yang berbeda pada
geodesi satelit dibahas pada bab 4. Kemungkinan aplikasi yang disajikan dengan
teknik pengamatan tertentu dengan contoh ilustrasi . dalam bab 12, masalah
ringkasan berorientasi pada aplikas yang diberikan. Pada bab 3 atau GPS bab 7
bisa mengisi beberapa volume buku teks sendiri. Referensi yang dipilih dari
literatur mudah diakses dalam bahasa inggris, selain itu beberapa acuan dasar
yang diambil dari sastra Jerman dan Perancis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar